Teknologi dan Infertilitas – Apakah Ada Korelasi?

Teknologi dan infertilitas memiliki saling ketergantungan yang tak terelakkan sejauh ini! Ketidakseimbangan mereka tentu saja dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak subur. Meskipun teknologi ini masih diragukan efeknya pada infertilitas pria dan wanita, kita harus mengikuti beberapa langkah pencegahan.

Ini lebih merupakan latar buatan, bukan biologi kehidupan nyata, yang mungkin atau mungkin tidak memiliki prevalensi biologis manusia yang kuat.

Teknologi, terutama gadget dan perangkat nirkabel adalah biang keladinya. Ada juga beberapa kerusakan biologis dan perilaku yang dilaporkan karena Frekuensi Radiasi Elektromagnetik (EMF). Hal ini diyakini sebagai penyebab utama ketidaksuburan.

Organ reproduksi pria lebih rentan terhadap risiko kerusakan EMF dibandingkan organ reproduksi wanita. Ada berbagai perangkat teknologi termasuk ponsel pintar, laptop, tablet, dan banyak gadget elektronik yang ditemukan dengan jumlah paparan EMF yang bervariasi.

Produktivitas pria terancam

RF-EMR (Radio-Frequency Electromagnetic Radiation) akan bervariasi frekuensi dan kepadatannya sesuai dengan jenis perangkat elektronik. Sperma responsif terhadap sinyal listrik gelombang elektromagnetik dan dengan demikian lebih cepat terpengaruh dalam motilitas dan vitalitas saat terpapar. Paparan EMF juga dapat menyebabkan cacat pada morfologi sperma, yang mengakibatkan berkurangnya jumlah, kualitas dan kuantitas . Kanal Gadget Terkini

Kesuburan wanita juga terancam

Secara komparatif, perhatian yang diberikan pada penyebab infertilitas wanita (karena ESDM) diyakini kurang dari faktor yang berkontribusi terhadap infertilitas pria. Namun, seseorang harus selalu berhati-hati.

Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa ada beberapa wanita dengan tingkat alfa-amilase tertinggi dalam air liur mereka, yang menandai kemungkinan hamil sekitar 29% lebih rendah dibandingkan mereka yang memiliki tingkat lebih rendah. Diyakini bahwa level ini berfluktuasi karena tingkat paparan EMF yang lebih besar. Paparan prenatal tersebut juga dapat menyebabkan efek emosional dan perilaku pada anak-anak.

Inisiasi Kehati-hatian

“Dewan Eropa telah menyarankan pelarangan ponsel dan jaringan nirkabel di sekolah”, dinyatakan oleh Dr. Davis. Pemerintah Turki meluncurkan kampanye untuk mendidik wanita hamil dan pria muda usia subur tentang risiko keamanan radiasi ponsel.

Kementerian Kesehatan telah meluncurkan laporan terhadap penggunaan WiFi di sekolah berdasarkan rincian yang tidak memadai tentang paparan kronis ini.

Jenis tindakan yang diambil oleh pemerintah, sektor swasta, dan dewan menciptakan kesadaran terhadap efek EMF pada reproduksi dan masalah kesehatan lainnya.

Juga harus ada beberapa langkah pencegahan untuk melawan efek EMF.

Langkah-Langkah Pencegahan

1) Gunakan hands-free (terutama saat Anda hamil) saat menelepon. Hindari penggunaan ponsel secara langsung atau kontak ekstensif dengan gadget nirkabel semacam itu.
2) Batasi penggunaan perangkat teknologi yang memiliki paparan EMR lebih tinggi.
3) Matikan router WiFi saat tidak digunakan atau saat menggunakannya dengan daya rendah.

Kesimpulan,

Seseorang harus cukup berhati-hati tentang konsekuensi infertilitas yang tidak dapat diubah. Prinsip kehati-hatian memang bisa meminimalisir risiko EMF terhadap kesuburan.

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *